Laporan Perjalanan, Filsafat Seni

 Pekan Kebudayaan Nasional (PKN)

Nama : Mujahid Fatwa Hibatullah

NPM : 202246500639

Kelas : Dkv R3i

Tanggal : 21 Oktober 2023

Tempat : Grand Galaxy Park 


Sebelumnya saya ingin bercerita pengalaman saat datang ke Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) pada hari sabtu. PKN ini tersebar di beberapa titik di Jakarta juga Bekasi dan Bogor. Berhubung rumah saya di Bekasi, saya mendatangi PKN yang berada di Grand Galaxy Park di Bekasi. Saat datang kesana disuguhi oleh panitia berbadan besar, gondrong, dan berkumis. Tampak seram, tapi tidak seperti hati
nya yang baik, bang Tompel namanya. Bang tompel ini menjadi panitia di acara tersebut sekaligus menjadi penjamu tamu yang datang ke acara PKN. PKN di Bekasi pada hari sabtu mengusung tema batik. Rasa bingung datang, terfikir tugas saya yang diperintahkan mengamati tulisan. Sebenarnya disana banyak lukisan tetapi hanya sebagai hiasan dan dalam bentuk poster printing. Ternyata bang Tompel bantu saya, dia ingat bahwa dia menyimpan lukisan – lukisan hasil karya nya di tumpukan barang yang ingin dia pajang di PKN kemudian hari. Akhirnya rasa bingung pergi, tapi datang lagi. Saya terfikir apakah boleh lukisan yang belum terpajang di pameran itu saya amati untuk tugas. Saya bertanya kepada dosen pengampu, Alhamdulillah ternyata di perbolehkan. Baiklah saya mau memaparkan analisis saya terhadap karya lukis dari pandangan filsafat seni, MARI BERFILSAFAT !



Lukisan pertama
Lukisan ini menggambarkan beberapa bunga. Aliran seni lukis nya tergolong masuk Impresionisme, dimana pelukis berusaha menyampaikan objek tetapi tidak mendetail. Bunga yang hanya buahnya saja tidak terhubung dengan batang menjunjukan bahwa karya ini tidak detail.


Pandangan teori mimesis: Karya tersebut menyerupai bunga bunga yang Digambar disertai batangnya, mengimitasi hal yang berada di alam.


Pandangan teori significant form: Karya tersebut mengandung warna warna menarik dan memiliki keterikatan sendiri dalam hubungan antara bunga tersebut.




Lukisan kedua
Lukisan ini menggambarkan kepala burung elang. Aliran seni lukis nya tergolong kedalam Impresionisme, pelukis bermaksud menggambar kepala burung elang tapi tidak dengan kerumitan detailnya dan kemiripan warnanya


Pandangan teori mimesis: Lukisan ini menyerupai kepala burung elang, bisa dikatakan seni menurut plato yaitu imitasi


Pandangan teori significant form: Dengan warna warna emosional pada kepala elang dan dangakan kepalanya yang membuat pelihat lukisan ini merasakan emosi estetis





Lukisan ketiga
Lukisan ini mengilustrasikan 2 kepala kotak dan bundar serta ornament lain sehingga lukisan terlihat abstrak. Aliran seni lukisan ini tergolong Ekspresionisme yang mana lukisan tidak memerlukan sama sekali kemiripan objek apalagi detail.

Pandangan teori mimesis: Lukisan ini sekilas terlihat adanya mata, hidung, gigi, dan telinga yang tidak detail, bisa di sebut imitasi namun dengan keabstrakan.

Pandangan teori significant form: Goresan kuas, warna kontras, gelap terang, dan emosi pada lukisan ini terasa, sebagai mana lukisan ini terlihat abstrak.





Lukisan keempat
Lukisan yang menggambarkan pemandangan, gunung, ladang luas, dan pohon ini terbilang impresionisme karna menampilkan objek alam tetapi tidak dengan detailnya.

Pandangan teori mimesis: Lukisan ini menggambarkan pemandangan gunung dan lainnya, seperti seni yang dimaksud yaitu seni mengimitasi alam dan segala hal didalamnya

Pandangan teori significant form: Gunung dengan garis tajam, penuh warna gembira, menarik mata, serta ketenangan didalam lukisan ini terlihat jelas





Lukisan kelima
Lukisan abstrak tanpa objek dan hanya coretan kuas dan memainkan warn aini tergolong aliran seni lukis ekspresionisme yang mengedepankan perasaan dan emosi dari pelukis tersebut.

Pandangan teori mimesis: Lukisan ini abstrak, tidak menyerupai objek apapun

Pandangan teori significant form: Terdapat goresan kuas yang berulang ulang dengan gradasi warna gelap lama lama terang dari atas kebawah, membuat lukisan ini seperti mempunyai karakternya sendiri saat kita melihatnya


Pemaparan karya seni lukis diatas hanya menurut saya sebagai seseorang yang baru berkecimpung di dunia seni, minim pengetahuan, bahkan bisa saja salah dalam penyampaian opini. Tetapi keindahan dalam seni sangat berhubungan erat dengan selera penikmat seni. Diluar prinsip prinsip seni, rasa yang didapatkan setiap penikmat tentunya berbeda baik rasa keindahan, kepuasan, keestetikaan, bahkan rasa benci terhadap seni tersebut yang hanya bisa dikontrol oleh si penikmat seni itu sendiri. Sekian penjelasan dari saya, Terimakasih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Referensi - Referensi Yang Relevan

Analisis 3 karya dengan teori Mimesis dan Significant Form